Sabtu, 15 Februari 2014

Laporan Pengamatan Struktur Vegetasi Tumbuhan



Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Proses belajar bagi mahasiswa baru tidak hanya di lakukan di dalam kelas saja tetapi dapat juga di luar kelas agar mahasiswa baru tidak hanya menguasai materi pelajaran saja tetapi dapat mengaplikasikan  meteri pelajaran secara langsung dilapangan. Apa lagi dengan perkembangan zaman dari waktu kewaktu yang terus berubah. Acara kunjungan ke Silva Arboretum Untan ini dapat bertujuan  agar mahasiswa baru mengetahui bentuk morfologi tumbuhan yang ada di arboretum tersebut.

B.     Tempat  dan waktu pengamatan

Pengamatan dilakukan di Sylva Arboretum Untan pada Minggu, 8 Desember 2013.

C.     Objek Pengamatan
Objek yang diamati adalah pohon akasia, gadung, kopi dan tanaman yang lainnya.
D.    Tujuan pengamatan
Mengetahui struktur vegetasi tumbuhan yang ada di Sylva Arboretum Untan







Bab II
Pembahasan

Sylva Universitas Tanjungpura, adalah salah satu hutan hujan tropis dengan berbagai macam plasma nutfah dengan luas 2 hektare dan memiliki 246 spesies tumbuhan. Didalamnya terdapat banyak variasi struktur vegetasi tumbuhan. Struktur vegetasi tersebut berupa semai, pancang, tiang, dan pohon.
Semai adalah regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian kurang dari 1,5 meter. Ukuran petak yang digunakan untuk pengukuran anakan atau semai adalah 2x2 meter. Sebagaimana pancang, tahap pertumbuhan anakan hanya dihitung individu serta jenis anakan saja. Tidak perlu dilakukan pengukuran diameter batang. Pengamatan struktur vegetasi semai dilakukan dengan mengamati gadung yang daunnya berbentuk jantung, pertulangan daun melengkung, batang tidak berkayu, tepi ujung daun bergerigi, terdapat philus diatas permukaan daun.
Pancang adalah regenerasi pohon dengan ukuran lebih tinggi dari 1,5 meter serta diameter batang kurang dari 10 cm. Ukuran petak pengamatan yang digunakan untuk pengukuran pancang ini adalah 5x5 meter. Tidak seperti tiang dan pohon, diameter pancang tidak diukur. Pengukuran hanya dilakukan pada jumlah mdividu dan jumlah spesies. Karena pada tahap pertumbuhan pancang, yang penting untuk diketahui adalah kerapatan dan frekuensi.
Pengamatan struktur vegetasi pancang dilakukan dengan mengamati tanaman kopi yang tingginya kira-kira 1,2 m. Daun kopi berwarna hijau mengkilap yang tumbuh berpasangan dengan berlawanan arah. Bentuk daun tanaman kopi lonjong dengan tulang daun yang tegas.
Tiang adalah Tumbuhan dengan diameter antara 10 - 20 cm. Pengukuran dilakukan pada petak subkuadran berukuran 10 x 10 in. Sama dengan pohon. maka parameter pengukuran adalah diameter tiang, tinggi tiang bebas cabang. jumlah tiang dan jumlah jenis.


Pohon adalah Tumbuhan dengan diameter lebih dari 20 cm. Pengukuran yang akan dilakukan untuk pohon adalah diameter batang. tinggi pohon serta jumlah individu dan jenis pohon. Pengamatan struktur vegetasi pohon dilakukan dengan mengamati pohon akasia yang memliki bentuk daun sejajar, tidak bergerigi, dan berbasis auctus.




Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan

          Struktur vegetasi yang ada di Silva Arboretum Untan terdiri dari semai, pancang, tiang dan pohon. Semai adalah regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian kurang dari 1,5 meter, yang memiliki diameter batang kurang lebih 2 cm. Pancang adalah regenerasi pohon dengan ukuran lebih tinggi dari 1,5 meter serta diameter batang kurang dari 10 cm. Tiang adalah Tumbuhan dengan diameter antara 10 - 20 cm, dan pohon adalah tumbuhan dengan diameter lebih dari 20 cm.

3.2 Saran

            Diharapkan kepada pengelola silva untan, agar lebih meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan tumbuhan di Sylva arboretum Untan tersebut.