Bab
I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Proses belajar bagi mahasiswa baru tidak hanya di lakukan di dalam
kelas saja tetapi dapat juga di luar kelas agar mahasiswa baru tidak hanya
menguasai materi pelajaran saja tetapi dapat mengaplikasikan meteri
pelajaran secara langsung dilapangan. Apa lagi dengan perkembangan zaman dari
waktu kewaktu yang terus berubah. Acara kunjungan ke Silva Arboretum Untan ini
dapat bertujuan agar mahasiswa baru mengetahui bentuk morfologi tumbuhan
yang ada di arboretum tersebut.
B.
Tempat dan waktu pengamatan
Pengamatan dilakukan di Sylva Arboretum Untan pada Minggu, 8
Desember 2013.
C.
Objek Pengamatan
Objek
yang diamati adalah pohon akasia, gadung, kopi dan tanaman yang lainnya.
D.
Tujuan pengamatan
Mengetahui
struktur vegetasi tumbuhan yang ada di Sylva Arboretum Untan
Bab
II
Pembahasan
Sylva
Universitas Tanjungpura, adalah salah satu hutan hujan tropis dengan berbagai
macam plasma nutfah dengan luas 2 hektare dan memiliki 246 spesies tumbuhan.
Didalamnya terdapat banyak variasi struktur vegetasi tumbuhan. Struktur
vegetasi tersebut berupa semai, pancang, tiang, dan pohon.
Semai adalah
regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian kurang dari 1,5 meter.
Ukuran petak yang digunakan untuk pengukuran anakan atau semai adalah 2x2 meter.
Sebagaimana pancang, tahap pertumbuhan anakan hanya dihitung individu serta
jenis anakan saja. Tidak perlu dilakukan pengukuran diameter batang. Pengamatan
struktur vegetasi semai dilakukan dengan mengamati gadung yang daunnya
berbentuk jantung, pertulangan daun melengkung, batang tidak berkayu, tepi
ujung daun bergerigi, terdapat philus diatas permukaan daun.
Pancang adalah
regenerasi pohon dengan ukuran lebih tinggi dari 1,5 meter serta diameter
batang kurang dari 10 cm. Ukuran petak pengamatan yang digunakan untuk pengukuran
pancang ini adalah 5x5 meter. Tidak seperti tiang dan pohon, diameter pancang
tidak diukur. Pengukuran hanya dilakukan pada jumlah mdividu dan jumlah spesies.
Karena pada tahap pertumbuhan pancang, yang penting untuk diketahui adalah
kerapatan dan frekuensi.
Pengamatan
struktur vegetasi pancang dilakukan dengan mengamati tanaman kopi yang
tingginya kira-kira 1,2 m. Daun kopi berwarna hijau mengkilap yang tumbuh
berpasangan dengan berlawanan arah. Bentuk daun tanaman kopi lonjong dengan
tulang daun yang tegas.
Tiang adalah Tumbuhan dengan diameter antara 10 - 20
cm. Pengukuran dilakukan pada petak subkuadran berukuran 10 x 10 in. Sama dengan
pohon. maka parameter pengukuran adalah diameter tiang, tinggi tiang bebas
cabang. jumlah tiang dan jumlah jenis.
Pohon adalah Tumbuhan dengan diameter lebih dari 20
cm. Pengukuran yang akan dilakukan untuk pohon adalah diameter batang. tinggi
pohon serta jumlah individu dan jenis pohon. Pengamatan struktur vegetasi pohon
dilakukan dengan mengamati pohon akasia yang memliki bentuk daun sejajar, tidak
bergerigi, dan berbasis auctus.
Bab III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Struktur
vegetasi yang ada di Silva Arboretum Untan terdiri dari semai, pancang, tiang
dan pohon. Semai adalah regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian
kurang dari 1,5 meter, yang memiliki diameter batang kurang lebih 2 cm. Pancang
adalah regenerasi pohon dengan ukuran lebih tinggi dari 1,5 meter serta diameter
batang kurang dari 10 cm. Tiang adalah Tumbuhan dengan diameter antara 10 - 20
cm, dan pohon adalah tumbuhan dengan diameter lebih dari 20 cm.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pengelola silva
untan, agar lebih meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan tumbuhan di Sylva
arboretum Untan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar